Kabupaten Bandung – Heboh di sosial media wisatawan diminta uang secara paksa oleh tiga orang bang jago, di Perkebunan Teh Lonsum Leuweung Panjang, Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari. Para bang jago tersebut saat ini telah diamankan polisi.
Dilihat dari video, terlihat dua orang bang jago tersebut berseteru dengan wisatawan. Mereka terlihat menggunakan penutup muka dan mengenakan topi. Satu orang bang jago hanya mengawasi di atas motor yang dikendarainya.
Setelah berseteru, para bang jago tersebut langsung melarikan diri menggunakan sepeda motornya. Mereka pergi sambil berteriak meluapkan emosinya.
Video tersebut diunggah oleh salah satu pengguna ke group facebook Pangalengan Lembur Kuring, Kamis (11/4). Kemudian sang pengunggah tersebut mengaku telah diminta uang secara paksa.
“Kade baraya Jalur Santosa Citawa nmbean pisan pun bapa nuju botram ge di tonjok manawi aya anu kenal acc min bilih kajantenan kanu sns kronolologis minta uang k amanan d pasih Rp 5000 nyarios n te ngahargaan ka urang diu murangkalih g bade d tonjok. (Hati-hati teman-teman Jalur Santosan Citawa barusan banget bapak saya lagi makan-makan tiba-tiba ditonjok. Barangkali ada yang kenal. Soalnya takut kejadian ke yang lainnya. Kronologusnya minta uang keamanan dikasih Rp 5000. Ngomongnya enggak ngehargain ke orang situ. Terus anak saya juga ditonjok),” tulis cuitan korban.
Tak berlangsung lama, polisi langsung mencari keberadaan para bang jago tersebut. Hasilnya tiga orang bang jago tersebut diamankan.
“Iya kami sudah amankan 3 orang pelaku atas peristiwa tersebut,” ujar kapolsek Kertasari Iptu Ahmad Nurdin, kepada detikJabar, Jumat (12/4/2024).
Para bang jago yang telah diamankan tersebut di antaranya, A alias Naga (49), AI (22), dan AH alias Teten (20). Mereka merupakan warga Desa Tarumajaya, Kertasari.
Peristiwa tersebut bermula saat korban tengah melakukan makan bersama (botram) di pinggir jalan perkebunan teh. Kemudian tak lama, tiba-tiba datang bang jago menggunakan sepeda motor berbonceng tiga.
“Pelaku Teten mendatangi korban yang sedang makan bersama keluarganya dan langsung meminta uang, dengan alasan untuk uang keamanan. Namun oleh korban tidak langsung di beri melainkan oleh korban berkata nanti dulu nanti ke sini lagi setelah makan,” kata Ahmad.
Ahmad menjelaskan pelaku Teten enggan beranjak pergi. Pelaku tersebut terus meminta uang keamanan. Kemudian anak korban memberikan uang sebesar Rp 5000 kepada pelaku tersebut.
“Setelah itu anak korban langsung meminta para bang jago tersebut pergi. Namun ada perkataan dari anak kecil tersebut yang membuat pelaku Teten langsung marah dan langsung menyerang anak tersebut. Tapi pukulan tersebut tertahan oleh ayahnya,” katanya.
Korban langsung melakukan perlawanan dengan menyiramkan air yang berada dalam gelas yang sedang di pegangnya. Setelah itu pelaku Teten kembali mekukan pemukulan ke arah muka korban.
“Pelaku yang inisial A alias Naga dan pelaku AI yang ada di motor langsung turun dari motornya dan langsung ikut melakukan pemukulan terhadap korban,” jelasnya.
Ahmad menjelaskan korban langsung mengunggah peristiwa tersebut di sosial media. Kemudian para korban langsung bersiap-siap meninggalkan lokasi kejadian.
“Tapi tiba-tiba para pelaku datang kembali sambil mengeluarkan uang yang sebesar Rp 5 ribu tersebut sambil marah marah. Namun uang tersebut tidak diambil oleh korban maupun oleh anak korban yang akhirnya uang tersebut dilemparkan,” ucapnya.