Pelajaran dari Kecelakaan Maut Avanza vs Truk yang Bikin 3 Orang Tewas di Pasuruan

Jakarta – Toyota Avanza menabrak truk yang tengah berjalan di lajur berlawanan di kawasan Pasuruan. Diduga kecelakaan itu disebabkan pengemudi Avanza yang mengantuk.
Kecelakaan maut terjadi di Pasuruan. Toyota Avanza bermuatan 8 orang menabrak truk di Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Dikutip detikJatim, kecelakaan itu bermula saat Toyota Avanza bernomor polisi AE 1391 BI berjalan dari arah timur ke barat, Minggu (21/4/2024) pukul 02.00 WIB. Sesampainya di lokasi, mobil tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan.

“Saat mobil masuk ke jalur berlawanan, langsung menabrak truk bernomor polisi AG 8898 AG yang berjalan dari arah barat ke timur atau berlawanan,” kata Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Pasuruan Iptu Ahmad Kunaefi.

Kecelakaan itu dipicu sopir Avanza yang mengemudi dalam kondisi mengantuk. Adapun dari kecelakaan itu, sopir Avanza dan dua penumpang lainnya meninggal dunia. Sementara empat penumpang lainnya luka ringan. Sementara itu sopir dan kernet truk tidak mengalami luka apa pun.

“Kecelakaan diduga karena pengemudi mengantuk,” ungkap Kunaefi.

Pengemudi Mengantuk Berisiko Fatal
Dari kecelakaan itu penting untuk diingat agar tak memaksakan berkendara saat kondisi mengantuk. Mengantuk sangatlah berbahaya bila dipaksakan berkendara dan risikonya sangat fatal.

“Mengemudi adalah aktivitas mengontrol kendaraan yang bergerak, dibutuhkan konsentrasi dan fokus dari pengemudinya dan ini berhubungan dengan fungsi otak,” ujar Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana belum lama ini.

Terlihatnya mungkin sepele, namun kata Sony pengemudi mengantuk sering kali menyebabkan korban jiwa.

“Rata-rata kejadian kecelakaan akibat ngantuk itu ada korban nyawa,” ungkap Sony lagi.

Mengutip laman Pusat Kesehatan dan Pencegahan AS, berkendara saat mengantuk biasanya terjadi saat pengendara tidak cukup tidur. Di samping itu, bisa juga tidur kurang berkualitas atau gangguan tidur membuat rasa kantuk muncul. Mengkonsumsi obat tertentu juga bisa menyebabkan timbulnya rasa kantuk. Bila rasa kantuk menghantui, sebaiknya tidak perlu memaksakan untuk menyetir. Ya, mengantuk dapat mengurangi kemampuan saat berkendara.

Pengendara akan sulit memperhatikan kondisi jalan, waktu respon untuk berhadapan dengan sesuatu seperti mengerem atau bermanuver akan lambat, dan kamu juga akan kesulitan membuat keputusan. Kita tidak akan tahu kapan rasa kantuk itu datang. Namun ada beberapa tanda-tanda mengantuk yang bisa dikenali seperti menguap dan berkedip lebih sering, lupa mengingat yang terjadi sebelumnya, bingung pintu keluar, keluar dari jalur, bahkan menyentuh batas garis di tepi jalan.

Kalau sudah begitu, ada baiknya untuk mencari tempat beristirahat. Istirahatkan tubuh Anda, sekiranya sudah bugar barulah melanjutkan perjalanan.

Scroll to Top