“Cerita Dramatis Istri Selamatkan Keluarganya Tertimpa Tembok Rumah Saat Tidur”

Jakarta – Satu keluarga mengalami luka akibat tertimpa tembok rumah warga yang ambruk di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ibu bernama Harmini (43) cerita detik-detik dia dan keluarganya tertimpa tembok saat tidur.
Harmini menerangkan, sebelum tembok di samping kediamannya ambruk, dia dan keluarganya sedang tertidur pulas pada Sabtu (16/3/2024), pukul 01.15 WIB. Dia tiba-tiba mendengar suara.

“Kalau sebelumnya kita nggak tahu-menahu kan karena jam segitu kita lagi tidur pulas-pulasnya. Istirahat. Sekitaran jam segitu itu saya dengar suara ‘dreeet’ ya suara gitu aja sih,” kata Harmini kepada wartawan di rumahnya Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Senin (18/3).

Harmini langsung terbangun dan menahan tempat tidur. Dia mengatakan kejadian itu sangat cepat sehingga tidak sempat membangunkan keluarganya.

“Seketika saya duduk di atas tempat tidur lalu nahan tempat tidur yang atas itu. Karena posisinya lihat anak saya di situ kan (tidur bersama dia satu kasur). Setelah itu saya kasih tahu anak saya karena mereka panggil saya ‘ibu, ibu’. Saya bilang jangan terlalu panik, istigfar, akhirnya saya panggil bapaknya. ‘Cepet bangun cepet bangun’ (bangun dari reruntuhan),” imbuhnya.

Pada saat kejadian, Harmini tidur di satu kasur bersama anaknya yang paling besar usia 20 tahun. Namun puing bangunan tersebut tertahan dipan kasur sehingga dia dan anaknya tidak tertimpa tembok ambruk.

“Anak saya yang besar itu sudah ditolong warga akhirnya bisa keluar lewat jendela,” kata Harmini.

Sementara itu, Harmini menuturkan anaknya yang paling kecil (19) dan suaminya berada satu kasur yang tidak dilapisi dipan. Suami dan anak keduanya tertimpa puing-puing bangunan yang ambruk.

Harmini mengatakan suami dan anaknya yang paling kecil sempat kesulitan keluar dari puing bangunan ambruk. Kala itu dia berusaha tetap tenang sembari mengangkat batu-batu yang menimpa suami dan anaknya.

“Bapak posisinya sudah tertutup puing. Akhirnya saya bilang, tahan dulu ya, Dek, biar bangunannya itu nggak jatuhin anak saya paling kecil. ‘Tahan dulu ya, Dek, istigfar dulu ya, Dek, pokoknya jangan panik’. Akhirnya saya berusaha angkatin batu-batu di atas badan bapak ini, lalu bapak berusaha bangun dan bisa bangun, terus bapak bilang ‘tolong anakmu, tolong anakmu’ trus kita serempak minta tolong,” tuturnya.

“Akhirnya saya masih benar-benar nahan tempat tidur itu. Kalau anak saya yang besar itu sudah sama warga. Cuma saya ngasih tahu ke anak saya yang kecil itu ‘ayok, Dek, ayok berusaha lolos’ saya sempat kaya gitu. Cuma anak saya itu ‘Nggak bisa, Bu, nggak bisa kaki saya sudah berat, nggak kerasa apa’ karena kakinya sudah masuk ke bawah ketimbun puing-puing beton kan,” sambungnya.

Harmini dan keluarga akhirnya bisa keluar dari reruntuhan puing-puing bangunan tersebut bersama dengan luka. Saat ini keluarga Harmini tinggal bersama di sebuah kontrakan kosong yang berada tidak jauh dari kontrakan lamanya.

Scroll to Top