PELITA168-
Kita semua tahu olahraga itu baik untuk kesehatan dan membuat suasana hati menjadi lebih baik. Meski begitu masih banyak orang merasa tidak punya waktu untuk berolahraga, atau bingung kapan melakukannya, pagi atau sore. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care, American Diabetes Association pada 10 April 2024 menganalisa waktu olahraga yang paling bermanfaat. Riset ini dipimpin oleh para peneliti yang mempelajari pengobatan pernapasan, olahraga, dan metabolisme di University of Sydney. Tujuan mereka adalah untuk menentukan waktu terbaik berolahraga bagi orang yang kelebihan berat badan dan penderita diabetes tipe 2, menganalisis apakah waktu berolahraga memengaruhi tingkat penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan kemungkinan kematian secara keseluruhan.
Tim tersebut merujuk pada data dari UK Biobank untuk mengidentifikasi 29.836 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun yang kelebihan berat badan (dengan indeks massa tubuh 30 atau lebih) atau yang memiliki diagnosis diabetes tipe 2. Semua peserta memakai alat pelacak kebugaran dan dipantau selama rata-rata delapan tahun untuk mengetahui kejadian longitudinal penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, dan kematian. Para peneliti juga membandingkan statistik yang sama antara orang dewasa yang berolahraga dan kelompok yang tidak berolahraga.
Lebih lanjut, kelompok “olahraga” dibagi berdasarkan kapan mereka cenderung berolahraga: Sebelum tengah hari, antara tengah hari dan jam 6 sore, atau selepas jam 6 sore hingga tengah malam. Penelitian ini berfokus pada olahraga sedang hingga berat yang dilakukan selama lebih dari tiga menit setiap kalinya, seperti jalan cepat, berlari, atau aktivitas “energi tinggi” lainnya seperti bermain dengan anak-anak. Secara keseluruhan, peserta yang berolahraga memiliki tingkat penyakit jantung dan pembuluh darah yang lebih rendah serta tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.
Namun, di antara yang berolahraga, mereka yang cenderung beraktivitas di malam hari merasakan manfaat yang tidak dirasakan oleh mereka yang berolahraga di pagi dan sore hari. Salah satunya, olahraga ringan dan berat di malam hari menyebabkan tingkat kematian yang lebih rendah. Tingkat penyakit kardiovaskular juga lebih rendah di antara mereka yang memilih untuk banyak bergerak di malam hari.
Yang mengejutkan, para peneliti mengungkapkan, “risiko kematian selama 5 tahun karena semua penyebab terlihat 25–32% lebih rendah pada peserta dalam kelompok aktivitas fisik aerobik malam hari dengan intensitas sedang hingga berat” dibandingkan peserta yang melakukan olahraga sore atau pagi hari. Temuan ini menarik mengingat beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan pagi hari adalah waktu yang lebih baik untuk berolahraga. Misalnya, sebuah studi tahun 2023 di jurnal Obesity menyimpulkan bahwa mereka yang ingin menurunkan berat badan harus berolahraga di pagi hari antara jam 7 pagi dan 9 pagi. Penelitian lain menunjukkan bahwa pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berolahraga karena kemampuannya meningkatkan kinerja otak.
Meski demikian, jika kamu menyukai olahraga pagi atau sore hari, sebaiknya jangan mengubah rutinitas tersebut kecuali kamu merasa olahraga tersebut dapat membantu mengatasi masalah gula darah di pagi hari atau kecuali dokter menyarankan begitu. Dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan, olahraga baik untuk jantung dan umur panjang, tidak peduli kapan kamu melakukannya dalam jadwal harianmu.
DILANSIR DARI PELITA168,08 JULI 2024