Jakarta – Indomie merupakan merek mi instan asal Indonesia yang populer. Tidak hanya di kalangan masyarakat Indonesia, Indomie kini tersedia di lebih dari 100 negara di seluruh dunia seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, bahkan mencapai negara-negara di Timur Tengah.
Indomie bisa memproduksi sampai 19 miliar bungkus mie per tahunnya. Merek ini disebut sebagai pionir produk mi instan di Indonesia dan merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia.
Lantas, siapa sebenarnya pemilik Indomie?
Melansir dari laman resminya, Indomie diproduksi oleh Indofood dan pertama kali diluncurkan pada tahun 1972 dengan rasa Indomie Ayam. Pada tahun 1982, Indomie kemudian meluncurkan varian mi goreng, varian mi kering pertama (dikonsumsi tanpa kuah), yang terinspirasi dari sajian mi goreng tradisional Indonesia.
Dalam beberapa bulan terakhir, Indomie sempat hangat dibicarakan di media sosial karena ada klaim bahwa merek mi instan yang mendunia ini bukanlah milik Indofood seperti yang diketahui saat ini.
Terlepas dari kebenaran dari hal tersebut, saat ini Indofood masih menjadi satu-satunya produsen dari Indomie. Indofood sendiri merupakan perusahaan yang dibangun Salim Group pada tahun 1972 oleh Sudono Salim.
Untuk saat ini, Indofood dipimpin oleh Anthoni Salim, putra dari Sudono Salim. Ia berinvestasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
Dilansir dari Forbes, Sabtu (3/5/2024), Anthoni Salim yang menjabat sebagai CEO Indofood mendapat penghasilan dari bisnis ini hingga US$ 6,4 miliar atau sekitar Rp 103 triliun (kurs Rp 16.199). Ia kemudian menempati peringkat ke-5 dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2023 dengan total kekayaan bersih US$ 10,3 miliar atau sekitar Rp 166 triliun.
Selain Indofood, Salim Group juga mengelola bisnis besar lainnya seperti Indomaret, Superindo, Indolife, dan lainnya.